Minggu, 10 Oktober 2010


 Minggu Tgl 26 September 2010 
GMI Ebenhaezer Distrik 6/I
Maz 135 : 1-3, Roma 13:13 -14, Maz 146, 1 Tim 6 : 6-19, Lukas 16 : 19- 31.

Saudara- saudara, ada sebuah anekdot /ilustrasi atau cerita atau apa namanya:
Pada suatu hari anak orang kaya dan  berpangkat bertengkar  dengan anak Orang Jawa, Anak orang Jawa menagis dan mengadukan kepada Bapaknya kemudian bapaknya datang dengan lantang berbicara  Hei knopo koe sambong dan Jahat kambek anakku, mentang mentang bapak mu koyo yo, pantat e Tinggi , koe ero Pantate isu merosot : Hei kenapa Engkau sombong mantang mantang bapakmu Kaya ya dan berpangkat tinggi, kau tau Pangkatnya bisa Turun.

Sdra sdr melalui Renungan kita pada kotbah ini, saya mau mengajak kita semua merenungkan siapakah kita dihadapan Tuhan .apakah ada bedanya orang kaya dan orang miskin dihadapan Tuhan ? kenapa harus ada yang sombong,kenapa harus ada yang jahat, kenapa harus ada orang tidak peduli dengan sesamanya.secara esensinya maka semua manusia adalah sama dimataTuhan , sama sama di berkati oleh Tuhan.tidak dibedakan satu dengan yang lain.
-Tetapi bila dilihat secara material ,maka manusia itu dibedakan antara punya dan tidak punya.
Ketika saya mempunyai apakah saya tertutup dengan orang yang tidak mempunyai inilah, akar dari persoalanya.
Dalam teks Lukas 16 : 19- 31 diceritakan tentang keberadaan orang kaya dan orang miskin lassarus.
1.   orang kaya dengan segala kemewahannya , berpakaiyan Jubah ungu dan kain halus, setiap hari ia berpesta pora,bersukacita dalam kemewahan. Jadi pesta pora sukacita yang ia lakukan bukanlagi  sukacita oleh kebutuhan pakok tetapi sudah bersipat keinginan.bila kebutuhan keluarga atau seseorang berdasarkan keinginan  maka bisa terjerumus ke
SKS Sistem Kredit Semua setelah tiga bulan di tarik sorum
2.    Lazarus simiskin yang kontas  
Dengan sikaya yang kaya dalam segala Hal. Bukan saja materi tetapi juga Fisik . Lazarus duduk atau berada dipintu gerbang Rumah  sikaya dengan maksud ingin meghilangkan Lapar, jadi bukan untuk kenyang.
Anjing menjilati luka lazarus Tapsiran saya mengatakan bahwa lazarus ini adalah orang yang najis, karena anjing bagi orang jahudi adalah binatang Haram , sehingga tak seorang pun menghiraukannya.

Jadi cerita ini kita tahu sikaya secara sengaja membutakan dirinya terhadap keadaan lazarus, mungkin dalam benak pikirannya masih syukur kamu tidak di usir ,  Lazarus diabaikan begitu saja . dia hanya mendapat remah remah , sisa sisa roti yang berjatuhan kelantai dari meja orang kaya tersebut, remah remah itu untuk menghilangkan rasa nyeri akibat lapar.
Inilah kesalahan dan dosa sikaya. Dia tidak peduli , dia tidak berbelas kasihan , dia cuek terhadap keadaan.
Akhirnya Lassarus pun mati dan Orang kaya itu pun matipula Lah : Ai ndang adong natongtong di portibion. Ada lagu kariawan pekerja mengatakan di Israel mengatakan – Ketika pagi aku lahir- ketika Siang aku bekerja -ketika Sore aku makanketika malam aku harus Tidur.(Hidup ini sangat singkat seolah olah hanya satu hari saja.)

Saudara dibalik kematian itu kita harus mempertanggung jawabkan segala perbuatan kita       1 petrus 4 : 5. tetapi mereka harus memberi pertangung jawapan kepada Dia yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

Dibalik kematian itu nampak pula hidup kontras , yang harus dipertanggung jawabkan masing masing kali ini sangat berbeda . orang kaya itu yang  menderita sengsara dialam maut itulah upah pertangung jawapannya dan dari jauh dilihatnya Abraham ,dan lazarus duduk di pangkuannya, juga menunjukkan upah bagi lazarus.

Lihatlah kata Abraham  Lukas 16: 25. Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu ,sedang lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.

Perkataan ini bukan bermaksud berkata bahwa sikaya dihukum oleh karena kekayaannya dan lazarus dapat duduk dipangkuan Abraham karena kemiskinanya. Sekali lagi kami sebut bukan !!!. masalahnya adalah sikaya dihukum karena dia secara sengaja menulikan telinganya, membutakan matanya, dan menutub hatinya terhadap penderitaan orang lain di sekitarnya.
Bukankah kita sering kali bertindak seperti orang kaya dalam cerita ini.  Mungkin tidak dalam skala si kayaini, tapi dalam banyak hal yang kita lakukan.  

Ada sebuah Illustrasi “ Kadal yang Penuh Kasih “
Kejadian ini terjadi di Jepang.
Pada suatu keluarga yang akan merenopasi Rumahnya
-Rumah mulai di rubuhkan , seorang tukang melihat
          Seekor kadal terperangkap
        -seorang tukang merasa kasihan ,lalu    
menyelidiki
        -mengapa kadal tersebut bisa hidup, semtara tukang
        -Tiba tiba muncul kadal yang lain membawa makanan
          Dan memberi makan kadal yang terperangkap tsb
        -Tukang mengambil kesimpulan , kadal itu bertahan
          Hidup karena ada kadal lain yang memberinya
          Makan dan memperhatikannya
          Kesimpulan nya  adalah Kadal binatang Penuh kasih

Matius 25: 40 Mengatakan : Aku berkata kepadamu sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini kamu telah melakukan untuk aku.

Saudara –saudara . Buka mata , buka telinga, buka hati terhadap penderitaan orang lain di sekitar kita , dimana saja  karma ketika kita peduli terhadap lingkungan kita, peduli dengan orang orang yang membutuhkan bantuan kita , sesungguhnya kita telah melakukan untuk Allah
Jangan sampai terlambat, mumpung kita masih diberi kesempatan hidup. Perbaikilah kesalahan yang telah kita perbuat .
Jangan sampai terlambat untuk berbuat baik dan jangan terlambat mengasihi sesame, jangan terlena dengan kemewahan sehingga lupa Peduli dengan orang lain yang membutuhkan uluran kasih kita.

ILLUSTRSI: Ada seorang bapak baru meninggal dunia
Memang yang lebih Tua lah yang pertama sekali di kirim . naparjolo ima nian najumolo itu istilah bhs Batak.
Jangan sampai ada penyesalan , karena ada penyesalan yang tidak dapat ditebus dengan Harga  sebesar apapun karma sudah terlambat.

Kita harus benar benar menghargai waktu, mengisinya dengan segala perbuatan baik berdasarkan kasih dan terus belajar untuk lebih dekat dan lebih taat kepada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar